HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK KARYA ILMIAH
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Karya ilmiah adalah suatu hal yang harus di susun
dengan aturan tertentu agar mudah di pahami oleh pembaca namun masih banyak
mahasiswa yang belum bisa menulis karya ilmiah dengan baik mulai dari isi dan
tata tulis yang baik. Dan bahkan banyak mahasiswa yang belum paham mengenai
hakikat dan karakteristik karya ilmiah
Di era zaman sekarang agar ilmu dapat berkembang
dengan baik itu adalah tugas kita sebagai orang yang terpelajar adalah
membagikan ilmu kita kepada orang banyak agar dapat di pergunakan dengan baik.
Untuk dapat menyapaikan gaggasan dan pemikiran kita kepada orang banyak dan
agar di terima oleh orang banyak tentu kita harus membuat sebuah karya ilmiah .
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Memahami
hakikat dari karya ilmiah
a. Pengertian
dari karya ilmiah
b. Tujuan
dari karya ilmiah
c. Jenis
dari karya ilmiah
d. Funsi
dan manfaat dari karya ilmiah
e. Cirri-ciri
karya ilmiah
2. Memahami
karakteristik dari sebuah karya ilmiah
a. Struktur
penyajian
b. Komponen
dan substansi karya ilmiah
c. Sikap
dalam penulisan karya ilmiah
d. Penggunaan
bahasa dalam karya ilmiah
C.
TUJUAN
PENULISAN
1. Untuk
mengetahui hakikat dari karya ilmiah
2. Untuk
memahami karakteritik karya i
BAB II
PEMBAHASAN
A.
HAKIKAT
KARYA ILMIAH
1.
Pengertian
Karya Ilmiah
karya
ilmiah adalah suatu karangan disusun secara sitematis dan bersifat ilmiah. Sistematis berarti karangan atau karya
tulis tersebut di susun menurut aturan tertentu sehingga kaitan antara
bagian-bagian tersebut sehingga sangat jelas dan padu. Sedangkan bersifat ilmiah berarti karya tulis
tersebut menyajikan suatu deskripsi, gagasan, argumentasi atau pemecahan
masalah yang di dasari pada berbagi bukti
empiric atau kajian teoritis sehingga pembcanya dapat merunut atau
mencari kebenaran bukti empiric atau teori yang mendukung gagasan tersebut
untuk
lebih jelas nya coba kita tentukan yang merupakan karya ilmiah dari teks-teks
di bawah ini
a)
Kutipan
teks 1
Pemerintah
tampaknya sudah memperkirakan kalau kebijakan likuidasi perbankan nasional yang
di umumkan (13/3) lalu akan mengundang protes. Mulai dari tudingan tidak
objektif, tidak adil hingga ancaman gugatan dari pemilik bank yang telah di
tutup.
Oleh
karena itu direktur bank Indonesia (BI), Subarjo Joyosumarto, yang kerap
menjadi juru bicara pemerintahdalam soal likuidasi, tampak santai menghapi
semua tuduhan itu.”kalau mereka (pemilik bank red) mau menuntut, silahkan saja,
itu hak mereka”, kata subarjo, yang di temui seusai membuka pelatihan bank
syariah, di Jakarta kemarin. (Berita
harian)
b)
Kutipan
teks 2
Rini
bermimpi sedang tidur di samping lisa yang masih kecil. Lisa punya kebiasaan
kalau tidur tak bias tenang dalam suatu posisi, melainkan berputar-putar. Yang
semula tempa kepala bisa jadi tempat kaki. Resikonya kaki lisa juga mendarat di
atas kepalanya. Berat. Tetapi makin lama makin terasa riel. Mimpi atau
kenyataan.
Ia
membuaka mata tanpa menggeser kepalanya. Lalu, terkejut ketika menyadari
telapak tangan edu ada di atas kepalnya. Tapi, sepetinya telapak tangan itu
bertumpu menekanya hingga terasa berat. Ia melirikan matanya kearah atas supaya
bisa melihat wajah edu tanpa menggeser kepalanya. Ternyataedu sedang memejamkan
mata. Mungkin dalam tidurnya ia tidak sngaja meletakan tangan nya di atas
kepalanya. Tetapi menilik posisi tubuhya yang berubah lebih ke pinggir dan
miring, rini yakin, Edu sengja melakukannya. (V. lestari. Cinta Seorang
Kekasih.) (cerita khayal)
c)
Kutipan
teks 3
Peningkatan
kompetensi professional di Indonesia merupakan hala yang paling penting dalam
rangka pembinaan tenaga kerja yang andal dan siap bersaing di era globalisasi.
Berbagi usaha pemerintah, seperti pemanfaat BLK yang tersedia, pembentukan
Inkubator, pemilihan pelaksana yang tepat, akan tetapi tepat guna, akan dapat
membantu banyak dalam meningkatkan kompetensi profesi tenaga kerja Indonesia.
Masalah keuangan untuk pelatihan kelompok maupun individu yang sering merupakan
penghamabat, juga perlu di carikan jalan keluarnya. (Dari: Miranda S Goelto.
Kompetensi Profesional dalam Era Globalisasi: Tantangan dan Kita Indonesia (Karya ilmia)
pengertian
di atas sejalan dengan dengan pengertian yang di berikan oleh broto wijoyo yang
di kutip oleh zainal arifin sebagai berikut “karangan ilmiah adalah karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan di tulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar
jadi dari penjelasan diatas kita
dapat menyimpulkan bahwa karya ilmiah adalah suatua karya tulis yang disusun
menurut aturan tertentu(Sistematis) sehingga jelas dan mendeskripsikan suatu
gagasan, argumentasi dan pemecahan masalah dengan berbagai bukti empiric.
2.
Ciri-Ciri
Karya Ilmiah
Sebuah karya ilmiah
dapat di kenal dari cirri-ciri berikut
a. Dari
segi isi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat erupa gagasan,
deskripsi tentang suatu pemecahan masalah
b. Pengetahuan
yang di sajikan tersebut di dasarkan pada fakta atau data (kajian empiric) atau
pada teori-teori yang telah di akui kebenrananya.
c. Sebuah
karya ilmiah yang mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam
penulisan.
d. Bahasa
yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di
samping istilah-istilah yang bersifat denotative.
e. Sistematika
prnulisan mengikuti cara tertentu.
3.
Tujuan
Penulisan Karya Ilmiah
a. Menyampaikan
gagasankepada masyarakat luas atau kalangan tertentu. Tujuan seperti ini
umumnya terkait dengan karya ilmiah yang berupa kartikel yang di muat dalam
berbagi media masa.
b. Memenuhi
tugas yang di berikan sebagai persyaratan dalam tugas studi. Tujuan seperti
ini, terkait dengan tugas penulisan makalah dari guru atau dosen, serta
penulisan skripsi, tesis dan disertasi
c. Mendiskusikan
gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah pertemuan ilmiah. Misalanya,
karya ilmiah yang di susun untuk seminar, symposium, diskusi panel dan
sejenisnya.
d. Mengikuti
perlombaan penulisan karya ilmiah. Perlombaan penulisan krya ilmiah sering di
adakan oleh berbagai lembaga, seperti lomba karya tulis ilmiah (LKTI) yang
setiap tahun di selengggarakan bagi mahasiswa seluruh Indonesia oleh Direktorat
Kemahasiswaan DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi. Karya ilmiah yang di
lombakan ada yang sengaja harus di tulis untuk perlombaan tersebut, namun ada juga
yang dapat di ambil dari karya ilmiah yang pernah di tulis sebelumnya.
e. Menyebarkan
hasil penelitian kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu seperti berbagai
artikel penelitian yang di muat dalam berbagai majalag
4.
Fungsi
Atau Manfaat Karya Ilmiah
Funsi
a. Sebagai
rujukan atau reference dalam mempersiapkan karya tulis atau kegiatan ilmiah,
seperti seminar, melakukan penelitian, diskusi panel
b. Fungsi
edukatif, sebagai sarana pendidikan yang dapat meningkatkan wawasan seseorang
dalam berbagai ilmu
c. Menyebarluaskan
perkembangan bidang ilmu kepada masyarakat luas atau
kelompok tertentu yang terkait
Manfaat
a. Mengembangkan
keterampilan membaca yang efektif karena iya harus membaca berbagai rujukan
sebelum menulis
b. Penulis
mendapat kesempatan berlatih menintegrasikan hasil bacaan dengan gagasan
sendiri, kemudian mengembangkan menjadi pemikiran yang lebih matang.
c. Mengakrabkan
penulis dengan kegiatan perpustakaan seperti menggunakan catalog dalam mencari
buku yang di perlukan.
d. Meningkatkan
dalam ketempilan mengorganisasikan dan menyajikan fakta dan data secara jelas
dan sistematis
e. Dengan
menulis karya ilmiah, penulis akan merasakan kepuasan intelktual, yaitu suatu
kepuasan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menyajikan suatu khazanah
pengetahuan
f. Dengan
menulis karya ilmiah, penulis ikut menyumbang bagi perluasan cakrawala ilmu
pengetahuan masyarakat.
5.
Jenis
Karya Ilmiah
a. Skripsi; adalah karya tulis (ilmiah)
mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi
ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung
data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung,
observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan
material berupa penemuan baru.
b. Tesis; adalah jenis karya tulis dari
hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan,
analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan
rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan
pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan
dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu
proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
c. Disertasi; adalah karya tulis ilmiah resmi
akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan.
Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan
penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu
pendidikan.
d.
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang
menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang
bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses
berpikir deduktif atau induktif.
e.
Kertas kerja
seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu
berdasarkan
data
di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih
mendalam daripada
f.
Laporan penelitian adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian.
Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan
ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
B.
KARAKTERISTIK
KARYA ILMIAH
Karakteristik karya ilmiah dapat
dikenal dari berbagai aspek, seperti struktur penyajian, komponen dan substansi
karya ilmiah, sikap penulis, dan bahasa. jika dikaji baik-baik, semua tulisan
akan mengandung keempat aspek tersebut. Setiap tulisan mempunyai struktur/ alur
penyajian sendiri-sendiri, komponen dan substansi yang menjadi fokus
pembahasan, serta penggunaan bahasa yang khas. Disamping itu, dalam setup karya
tulis akan tercermin sikap penulis terhadap substansi yang dikajinya.
1.
Struktur Penyajian Karya Ilmiah
Secara
garis besar, struktur penyajian sebuah karya ilmiah terdiri atas bagian
pendahuluan, pokok pembahasan, dan penutup. pengantar atau yang sering disebut
pendahuluan dapat berupa latar belakang yang
menggambarkan pentingnya topik yang akan dibahas, tujuan penulisan, dan mungkin juga ruang lingkup penulisan. Luas cakupan bagian
pembuka atau pendahuluan ini bervariasi sesuai dengan jenis karya ilmiah yang
ditulis. Ada bagian pendahuluan yang terdiri dari satu atau dua paragraf, dan
pula yang terdiri dari satu bab yang dibagi-bagi menjadi lagi menjadi subtopik.
Karakteristik ini tentu berbeda dari karya nonilmiah, seperti berita di
koran, cerita pendek, novel atau tulisan lainnya.
Memang struktur penyajian seperti di atas,
merupakan ciri khas struktur penyajian karya ilmiah. Karya ilmiah tidak mungkin
mulai dengan bagian tengah, bagian yang menarik atau bagian inti, dan tentu
saja tidak mungkin mulai dengan bagian simpulan. ia harus mulai dengan suatu
pembuka yang biasanya dapat berupa latar belakang yang biasa diambil dari
situasi atau masalah yang erat kaitannya dengan topik yang akan dibahas. dari
bagian inilah penulis berangsur-angsur mengemukakan topik yang akan dibahasnya.
Bagian inti atau pokok pembahsan sebuah
karya ilmiah merupakan bagian yang paling besar dalam sebuah karya ilmiah.
tergantung dari luasnya masalah yang dibahas atau jenis karya ilmiah yang
ditulis, bagian pembahasan ini dapat sangat panjang dan dapat pula cukup
singkat. Skripsi, tesis, dan disertasi mungkin mencantumkan beberapa bab yang
dapat dikelompokkan sebagai bagian inti, sedangkan artikel ilmah mungkin
mencantumkan beberapa sub topik. Namun yang jelas, bagian inti atau pokok
pembahsan ini memberi kesempatan kepada penulis untuk memaparkan proses kajian/
penelitian yang dialakukan, pembahasan mengenai hasil penelitian tersebut.
Tentu dalam hal ini termasuk bagian teori yang digunakan sebagai rujukan dalam
melakukan kajian semi dalam memberikan argumentasi untukmempertahankan pendapatnya.. Bagi pembaca bagian ini
merupakan bagian paling penting untuk mengetahui secara terperinci proses
gagasan yang disamapaikan.
Bagian penutup merupakan bagian
akhir dari sebuah tulisan. Seperti halnya pada bagian pendahuluan dan bagian
inti, bagian penutup sebuah karya ilmiah juga mempunyai struktur sajian yang
khas, yang berbeda dari bagian penutup jenis tulisan lain. sebuah karya ilmiah
biasanya ditutup dengan simpulan dan harapan atau
rekomendasi atau tindak lanjut. Semua ini merupakan simpulan
kajian peserta terhadap topik atau masalah yang disajikannya, serta tindak
lanjut yang diharapkan terjadi berdasarkan simpulan tersebut. Berita atau
cerita pendek tidak selalu menutup berita atau ceritanya dengan simpulan dan
rekomendasi.
2. Komponen dan Substansi Karya Ilmiah
Sebuah karya ilmiah yang paling sederhana
seperti makalah, biasanya paling tidak harus memuat daftar
pustaka atau daftar rujukan yang digunakan oleh penulis sebagai rujukan dalam
mengungkapkan topik/ masalah dan dalam memberikan argumentasi. Karya ilmiah
ayng berupa artikel, lebih-lebih yang akan dipublikasikan menuntut adanya
Abstrak (saripati tulisan) yang dimuat setelah judul artikel dan nama penulis.
Karya ilmiah yang berupa laporan penelitian juga mencantumkan lampiran untuk
mendukung laporan tersebut. Karya ilmiah berupa skripsi, tesis, dan disertasi
dilengkapi dengan beberapa komponen lain, seperti abstrak, daftar gambar dan
tabel, ucapak terima kasih (kata pengantar), dan tentu saja daftar pustaka dan
lampiran.
Substansi atau materi bahasan karya
ilmiah dapat mencakup segala bidang dari yang paling kecil/ sederhana ke yang
paling besar/ kompleks, dari lumut sampai pesawat terbang ruang angksa,. Oleh karena
bidangnya demikian luas, substansi karya ilmiah pada umumnya dikelompokkan
sesuai dengan disiplin ilmu, Sejalan dengan pemikiran ini, ada karya ilmiah
yang berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial (termasuk di dalamnya bidang pendidikan,
pengetahuan sosial, dan ekonomi). Ilmu-ilmu eksakta, seperti matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan seni. Khusus untuk artikel ilmiah dapat anda
cari dalam jurnal bidang ilmunya, misalnya Jurnal Ilmu Pendidikan, Jurnal
Hukum, Jurnal Ekonomi Pembangunan, dan Buletin Ilmu Peternakan dan Perikanan.
Dengan membaca berbagai artikel ilmiah, terutama yang relevan dengan bidang
ilmu yang ditekuni, Anda akan mempunyai modal dasar untuk menulis karya ilmiah.
Dengan banyak membaca khasanah pengetahuan Anda akan menjadi luas sehingga jika
Anda ingin menulis, bekal yang Anda meliki sudah cukup memadai.
3. Sikap
Penulis Dalam Karya Ilmiah
Salah satu ciri karya ilmiah adalah
bersifat objektif. Ini berarti penulis berusaha menyajikan tulisannya
berdasarkan fakta dan data yang cukup kuat atau selalu mendukung argumentasi
yang disajikannya dengan berbagai teori yang telah diakui kebenarannya atau
pengalaman empiris yang diakui kalangan luas.
Penulis karya ilmiah harus mampu
mengendalikan diri. Dia tidak dapat memutarbalikkan fakta karena dia
harus menyajikan masalah/ topik sesuai dengan kenyataan. Sikap penulis ini,
tercermin dalam gaya bahasa karya ilmiah yang bersifat impersonal, yang
ditandai dengan banyak menggunakan bentuk pasif dan tidak menggunakan kata
ganti orang pertama atau kedua, yang semuanya memberikan kesan bahwa penulis
mengambil jarak dari tulisannya. Penggunaan ragam bahasa resmi atau formal
membantu penulis untuk menampilkan sikap ini.
Penulis menyajikan hal-hal yang
diakui kebenarannya oleh orang banyak atau penulis terdahulu. Tebtu saja dengan
mengutip pendapat atau fakta dari orang lain seperti itu seperti itu, berarti
penulis memang setuju dengan pendapat atau fakta yang dikutipnya, Namun tanda
kesetujuan itu tidak tersurat di dalam tulisannya. Perhatikan pula bentuk pasif
yang banyak digunakan dalam kutipan tersebut, dan tidak adanya kata ganti orang
pertama, seperti saya atau Anda, yang digunakan.
4. Penggunaan
Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah
adalah ragam bahasa tulis baku. Ragam bahasa tulis baku dapat dilihat dari
kata/ istilah dan kalimat yang digunakan. Kata/ istilah yang digunakan adalah
kata/ istilah dengan makna yang tepat. Satu istilah atau kata dikatakan baku
jika pembentukannya dan cara penulisannya sesuai dengan kaidah pembentukan
kata/ istilah Bahasa Indonesia. Untuk keperluan ini Anda perlu memeriksa Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
Contoh.
Kata/ Istilah/ Idiom Baku
|
Kata/ Istilah/ Idiom Tidak
Baku
|
Konkret
|
Konkret
|
Sistem
|
Sistim
|
Mengubah
|
Merubah
|
Pada saat
|
Di saat
|
Disebabkan oleh
|
Disebabkan karena
|
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
karya ilmiah adalah suatua karya tulis
yang disusun menurut aturan tertentu(Sistematis) sehingga jelas dan
mendeskripsikan suatu gagasan, argumentasi dan pemecahan masalah dengan
berbagai bukti empiric.
2. Jenis karya ilmiah ada berupa
skripsi, disertasi, tesis
3. Dalam penulisan karya ilmiah kita
menggunakan bahasa yang baku dan kata istilah dengan makna yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
1. Wardani, dkk. 2008. Teknik Menulis
Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka
Mengenal Karakteristik Karya Tulis
BalasHapus